Entri Populer

Selasa, 25 November 2008

opini saya tentang karyawan Sektor Informal

Sektor informal adalah sektor yang mampu menyerap tenaga kerja dari berbagai kalangan, pendidikan tidak menjadi prioritas yang utama untuk bekerja pada sektor ini, yang tepenting adalah tenaga,
“yang penting dapur ngebul”, “yang penting anak-bini bisa makan” kata-kata ini sering kita dengar di pangkalan ojeg, angkot,dsb, kata-kata diatas merupakan tujuan utama atas apa yang mereka harapkan dari pekerjaan mereka.
Kesejahteraan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka tidaklah sebanding dengan apa yang mereka kerjakan, kita misalkan sopir angkutan umum, dengan naiknya harga BBM, otomatis mereka harus pintar-pintar menghemat dan mencari uang agar tidak nombok untuk menyetor kepada bos mereka, dan biasanya mereka bingung harus mengeluh kemana atas mahalnya BBM, tingginya harga barang-barang, dan makin sedikitnya penumpang angkot mereka, karena orang-orang sekarang ini lebih baik naik motor daripada naik angkutan umum.
Selain hal-hal diatas, para pekerja informal juga tidak dilindungi oleh tempat mereka bekerja dari kecelakaan atas pekerjaan mereka, para pekerja kasar musiman, yang muncul ketiha ada proyek-proyek pembangunan jalan ataupun gedung-gedung, tidak mendapatkan jaminan keselamatan dari tempat mereka bekerja, ketika terjadi kecelakaan yang mengakibatkan terjadinya kelumpuhan ataupun kematian tidakmenjadi tanggung jawab tempat mereka bekerja,
Lalu kemana mereka harus mengadu…? ironis, Negara dengan sumberdaya alam yang sangat melimpah tidak mampu mensejahterakan rakyatnya sendiri, Negara dengan demokrasi yang sangat bebas, tidak mampu mengahadapi maraknya demo-demo pekerja yang seharusnya dilindungi dan dibela oleh Negara mereka, tapi itulah hidup ketika semua dijalankan dengan baik dan juga selalu berserah kepada yang empunya hidup, maka kita bisa melewatinya dengan baik.

Tidak ada komentar: